Spot Welding Acceptance Requirement
By :
Muhammad Irsyad Junaedi
Sebelum nya telah dibahas
mengenai spot welding pada komponen pesawat terbang. Di tulisan kali ini saya
akan membahas mengenai kriteria penerimaan dari proses spot welding itu
sendiri. Pada dasarnya proses pemeriksaan dari hasil spot welding itu sendiri
menggunakan sistem sampling. Ini artinya dari sekian banyak titik yang di spot,
cukup diambil 3 sampai 10 sampel spot yang nanti nya akan dinilai dan dibandingkan dengan acuan standard. Hasil dari pengujian sample mewakili keseluruhan titik yang di spot. Jika 3 sample tersebut hasil nya
bagus maka keseluruhan dari titik yang di spot tersebut dianggap bagus, begitu
pun sebalik nya.
Pengujian sample yang di spot
didasarkan pada diameter nugget yang terukur, Standar deviasi, nilai penetrasi
minimum dan maksimum, ada tidak nya cacat di dalam “nugget”, serta nila uji
tarik minimum dan rata rata rata nya. Standar deviasi diperoleh dari nilai
shear strength maximum dikurangi minimum dibagi dengan rata rata nilai shear
strength. Diameter nugget diukur dari sisi terpanjang dari bentuk nugget yang
di komparasikan dengan standar tertentu. Untuk standar deviasi di tetapkan
maksimum 0.35, ini artinya apabila standar deviasi nya diatas nilai tersebut
bisa dipastikan kekuatan dari spot tersebut tidak seragam satu sama lain.
Semakin mendekati angka 0 maka keseluruhan spot semakin seragam dalam hal nilai
kekuatan tarik nya.
Untuk penetrasi dari pada spot,
ditentukan minimum 20 % dan maksimum 80 %, perhitungan nilai penetrasi diambil
dari ketebalan tertipis dari pada material yang di spot. Apabila minimum penetrasi dibawah 20 % maka besar kemungkinan sambungan joint tidak akan nempel. Semakin bentuk nugget
mendekati persegi panjang maka penetrasi dipastikan hampir mencapai 50%.
Untuk cacat las di dalam nugget
mungkin akan saya bahas secara khusus di dalam artikel lain. Berikut dibawah
ini adalah contoh dari pada nilai pembanding untuk proses spot welding :
Ketebalan tertipis dari material
(satuan mm)
|
Minimum spot diameter
(diukur dari nugget)
|
0.50
|
2.54
|
0.65
|
3.05
|
0.80
|
3.56
|
1.00
|
4.06
|
1.42
|
4.82
|
1.60
|
5.08
|
2.03
|
5.71
|
Minimum
spot diameter
Minimum
penetrasi pada ketebalan material yang sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar