Rabu, 03 April 2019



Spot Welding Acceptance Requirement

By :

Muhammad Irsyad Junaedi



Sebelum nya telah dibahas mengenai spot welding pada komponen pesawat terbang. Di tulisan kali ini saya akan membahas mengenai kriteria penerimaan dari proses spot welding itu sendiri. Pada dasarnya proses pemeriksaan dari hasil spot welding itu sendiri menggunakan sistem sampling. Ini artinya dari sekian banyak titik yang di spot, cukup diambil 3 sampai 10 sampel spot yang nanti nya akan dinilai dan dibandingkan dengan acuan standard. Hasil dari pengujian sample mewakili keseluruhan titik yang di spot. Jika 3 sample tersebut hasil nya bagus maka keseluruhan dari titik yang di spot tersebut dianggap bagus, begitu pun sebalik nya.

Pengujian sample yang di spot didasarkan pada diameter nugget yang terukur, Standar deviasi, nilai penetrasi minimum dan maksimum, ada tidak nya cacat di dalam “nugget”, serta nila uji tarik minimum dan rata rata rata nya. Standar deviasi diperoleh dari nilai shear strength maximum dikurangi minimum dibagi dengan rata rata nilai shear strength. Diameter nugget diukur dari sisi terpanjang dari bentuk nugget yang di komparasikan dengan standar tertentu. Untuk standar deviasi di tetapkan maksimum 0.35, ini artinya apabila standar deviasi nya diatas nilai tersebut bisa  dipastikan kekuatan dari spot tersebut tidak seragam satu sama lain. Semakin mendekati angka 0 maka keseluruhan spot  semakin seragam dalam hal nilai kekuatan tarik nya.

Untuk penetrasi dari pada spot, ditentukan minimum 20 % dan maksimum 80 %, perhitungan nilai penetrasi diambil dari ketebalan tertipis dari pada material yang di spot. Apabila minimum penetrasi dibawah 20 % maka besar kemungkinan sambungan joint tidak akan nempel. Semakin bentuk nugget mendekati persegi panjang maka penetrasi dipastikan hampir mencapai 50%. 

Untuk cacat las di dalam nugget mungkin akan saya bahas secara khusus di dalam artikel lain. Berikut dibawah ini adalah contoh dari pada nilai pembanding untuk proses spot welding :

Ketebalan tertipis dari material
(satuan mm)
Minimum spot diameter
(diukur dari nugget)
0.50
2.54
0.65
3.05
0.80
3.56
1.00
4.06
1.42
4.82
1.60
5.08
2.03
5.71

Minimum spot diameter

Minimum penetrasi pada ketebalan material yang sama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar