Jumat, 12 April 2019

Visual inspection vs Non destructive testing (NDT)


Visual inspection vs Non destructive testing (NDT)

By :

Muhammad Irsyad Junaedi


     Visual inspection merupakan metoda termurah dalam teknik inspeksi karena hanya mengandalkan naked eye dan magnifying glass dibawah 10x perbesaran. Hanya saja teknik ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak bisa melihat cacat di dalam material dan cacat mikro di permukaan. oleh karena itu para engineer berupaya untuk menemukan teknik yang dapat mengcover kelemahan dari pada visual inspection. dan teknik pengujian itu dinamakan nondestructive testing (NDT).

     Ndt adalah metode pengujian tidak merusak pada logam maupun non logam yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya cacat di permukaan atau dibawah permukaan dari suatu logam maupun non logam. Pengujian dari pada NDT ini terdiri dari banyak metode, namun yang paling umum digunakan di airliner maupun aircraft manufacturer untuk pengujian logam antara lain metode penetrant testing, magnetic particle inspection, x ray inspection dan ultrasonic inspection. 

     By the way, kedua profesi ini di dalam industri aviasi memiliki peran dan kontribusi yang sama sama penting karena berkaitan dengan cost dan tingkat ketelitian disamping itu siapa yang menjamin bahwa pesawat yang anda gunakan itu bebas dari crack dan cacat cacat lain nya. Seiring dengan berjalannya waktu, getaran yang berulang kemudian beban statis dan dinamis pada airframe pesawat, serta paparan panas yang tidak terkontrol dari dalam pesawat maupun lingkungan luar terhadap material akan mempengaruhi umur pakai dari pesawat itu sendiri. Oleh karena itu inspektor visual maupun NDT diperlukan untuk menilai dan memastikan apakah pesawat yang telah memiliki umur sekian ribu jam terbang masih layak untuk terbang.

    Untuk menjadi seorang visual  inspector maupun NDT inspector memerlukan jam terbang yang tidak sedikit, semakin banyak jam terbang maka skill, referensi dan intuisi dari inspector tersebut akan semakin tajam. Dititik itulah maka sewajarnya penghargaan yang diberikan sebanding dengan profesionalitasnya. Hotman paris hutapea mengatakan kepada salah seorang interviewer bahwa anak nya yang telah lulus dari law school london wajib magang atau bekerja di institusi international setelah lulus agar bisa mengasah skill dan menambah referensi. Menurutnya lulus saja dari sekolah hukum terbaik belum cukup untuk menjadi seseorang yang profesional. Perlu pengorbanan, waktu dan dedikasi tinggi terhadap profesi untuk menjadi seorang yang profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar